Akibat Berzinah, 2 Pria Dirajam Batu hingga Tewas  

Posted by: stilluphallah

TEHERAN, SELASA — Dua pria yang dituduh melakukan perzinahan telah dirajam dengan batu hingga tewas di Iran timur laut. Juru Bicara Departemen Kehakiman Iran Ali Reza Jamshidi menerangkan, hukuman rajam ini telah dilangsungkan pada penghujung Desember tahun lalu.

Namun, Ali Reza Jamshidi menolak menyebutkan nama kedua pria yang telah menjalani hukuman rajam itu. Pria ketiga yang melakukan perzinahan dilaporkan berhasil meloloskan diri dari hukuman tersebut.

Berdasarkan hukum Islam yang diterapkan di Iran, hukuman rajam diberlakukan untuk kasus perzinahan meskipun hukuman ini jarang sekali diterapkan. Berdasarkan ketetapan yang berlaku, tubuh pria pelaku perzinahan dibenamkan ke dalam bumi hingga setinggi pinggangnya dan tubuh wanita pelaku perzinahan dibenamkan hingga setinggi lehernya.

Pelaku perzinahan yang telah dibenamkan selanjutnya dirajam hingga tewas. Namun, pelaku perzinahan yang berhasil meloloskan diri dari lubang yang menjadi lokasi rajam akan dianggap bebas dari hukuman.

Read More…

Siswa Pulang Sekolah Ditembaki  

Posted by: stilluphallah

CHICAGO, JUMAT — Sedikitnya lima orang mengalami luka akibat penembakan yang terjadi selepas keributan dalam pertandingan basket pada sebuah sekolah menengah di bagian selatan Chicago, Amerika Serikat, Jumat waktu setempat, atau Sabtu (10/1). Penembakan itu sendiri membuat para siswa panik dan berhamburan.
Tiga korban saat ini dalam kondisi luka serius, sementara dua lainnya dalam kondisi kritis. Menurut juru bicara Departemen Kebakaran Chicago Eve Rodriguez, kelima korban dievakuasi dari Akademi Laurence Durban sekitar pukul 20.00 waktu setempat.
"Ini benar-benar gila," kata Joshua Glaze (15), salah seorang siswa kelas pertama. Pertandingan basket itu sendiri berlangsung senja hari, sementara penembakan berlangsung ketika para siswa mulai meninggalkan sekolah.
Saksi mata lain, Shaneisha Turman (15), juga siswa kelas pertama, mengaku melihat sebuah truk berwarna silver berjalan menuju shelter bus di luar gedung sekolah. "Para penumpangnya meneriakkan "tembak" dan tiba-tiba mereka benar-benar menembak," katanya Turman kepada Chicago Tribune.




Turman tidak tahu persis berapa orang di dalam truk dan berapa kali tembakan dilepaskan. Ia hanya menyebut, "Banyak sekali orang, tembakan, dan berlarian."Keterangan dari pihak Kepolisian Chicago menyebutkan, hanya seorang yang melepaskan tembakan ke arah kerumunan siswa yang sedang pulang sekolah itu."Sejauh ini belum ada tersangka atau orang yang ditangkap," kata Superintendent Jody Weis dari Kepolisian Chicago.Pihak kepolisian saat ini sedang memblokade wilayah itu. "Sekitar 200 polisi dikerahkan ke lokasi untuk mencari pelaku," kata Weis.Untuk diketahui, Akademi Laurence Durban mempunyai 1.600 siswa. Sekolah ini merupakan almamater dari aktris pemenang Oscar, Jenifer Hudson.
Read More…

Korban Tewas di Gaza Sudah 800 Orang  

Posted by: stilluphallah



GAZA, SABTU- Sedikitnya 800 orang telah tewas di Jalur Gaza sejak Israel melancarkan serangan militer besar-besaran di wilayah itu dua pekan lalu. Demikian kata Kepala Pelayanan Darurat Gaza, Dr Muawiya, Jumat (9/1).
Menurut dia, sedikitnya 800 orang telah tewas sejak Israel mulai membombardir jalur pantai miskin yang diperintah-Hamas itu pada 27 Desember. Selain itu, 3.300 orang terluka dalam pertempuran itu.
Di pihak Israel, sedikitnya 10 tentara dan tiga warga sipil tewas dalam pertempuran atau karena roket dan mortir yang ditembakkan dari Gaza sejak awal serangan, yang ditujukan untuk menghentikan serangan roket di Israel selatan


Read More…

Hikmah di balik ucap dan gerak dalam shalat  

Posted by: stilluphallah


hm,,,udah Pada teu lun??? di tiap gerak-gerik sholat ntu banyak hikmahnya lhow ternyata!!!
Sekedar inFo nii wat temen" eang emg lun teu,,,
Mau tau....?????
niiiii........ dipahami iiiahh!!!
Muka dan badan menghadap kiblat
Focus dan konsentrasi semata tertuju ke satu arah yaitu “Baitullah”.Hati terpatri, kalbu terpaku, wajah menghadap, jiwa menghamba semata kepada Allah sehingga getar-getar keimannanya menghasilkan bunyi dan lantunan takbir Allahu Akbar.(Mangkannya Kalo niat ntu harus sepenuh hati gag boleh setengah2 and kudu konsentrasi.Tapi emang sulit bgt lhow wat khusu’)

Mengangkat kedua tangan sewaktu takbir
Isyarat ketundukan dan penghormatan kepada Sang Pencipta Yang Maha Basar, selain-Nya adalah kecil. Semua perkara diluar shalat ,tak mampu menandingi keutamaan shalat karena dalam shalat penuh dengan kesadaran dan penyadaran diri atas kemahabesaran Tuhan
.(tuh kan,,,dlm shalat kita kudu khusu’,,masalh duniawi harus ditinggal)

Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri
Mengumpulkan semua kekuatan lahir yang diwakili kemampuan kedua tangan. Tangan kanan menunjukkan kehormatan di atas tangan kiri, tangan yang bisa dikatakan “melakukan apa saja” dibandingkan anggota lahiriah lainnya


Membaca doa Iftitah sebelum Al-fatihah
Sebagai pernyataan pembuka kata dan gerak yang menandakan kehadiran kita di hadapan Rabbil Izzati.Terlintas sikap tanzih, memahasucikan Allah dari segala sifat yang tidak terpuji , yang harus selalu melekat di hati umat, siang dan malam, pagi dan petang.(Subhanallah,,,merinding nih!!!)

Membaca ta’awudz sebelum Fatihah
Pernyataan dan permohonan kepada Allah dari bujukan dan bisikan setan la’natullah yang terkutuk.(emang banyak bgt setan2 eang ganngu kita dalam shalat,,,buktinya sulit bgt kita wat shalat khusu’, eang da d pikirn ntu bysanya urusan2 duniawi!!iya gag coy?)

Membaca Basmallah dengan lembut dan nyaring
Upaya mengaitkan diri dengan asma-asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, ber- tabarruk atas keutamaan Al-Fatihah .

Membaca Al-fatihah sambil berdiri
Karena Al-fatihah adalah sebaik-baik doa yang disepakati seluruh umat islam.(iia,,cz Al-Fatihah mrpkn rangkuman dari seluruh isi ayat2 Al-Quran)

Membaca surat setelah Al-fatihah
Menunjukkan bahwa kalam suci Ilahi berbeda dengan kalam-kalam lainnya karena apa yang dibaca dalam shalat adalah sebuah “percakapan” dengan Sang Maha Pencipta .Sehinnga tidak sembarang bacaan yang dimasukkan dalam rangkaian shalat.

Qiyam, Ruku’ , dan sujud
Qiyam atau berdiri dalam kesigapan dan sikap sempurna seseorang “menatap” kemahabesaran Tuhan.
Ruku’ pertanda kesediaan untuk tunduk kepada perintah-Nya. Ketundukan dalam ruku’ adalah sebuah pengakuan akan kemahaagungan Allah, sambil menyampaikan pujian-pujian kepada-Nya.
Berdiri tegak setelah ruku,sebagaiperantara antara ketundukan di dalam ruku dan sujud.

Dua kali sujud
Pertanda “ketaatan, ketundukan, dan kepasrahan total” atas apa pun yang akan diletakkan, ditimpakan, ataupun dilewatkan dalam diri seseorang makhluk. Karena dalam sujud harga seseorang hamba di mata Allah ntu tidak lebih seperti butir-butir debu yang berserakan di lantai lalu menempel di dahi.(wow,,,emang manusia ntu kecil banget yah!!sampe2 di ibaratkan debu jeh!!!mangkan-Nya jangan Sombong!!!Sombong ntu hanya milik Allah.oyi~!!!!)

Duduk di antara dua sujud
Waktu eang sangat mustajab dan mustahab ketika berdoa dengan tulus-ikhlas tentunya. Dan puncak dari doa adalah memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan di hadapan Allah. (Nah,,,d sini niih kamu harus banyak2 doa.and kalo doa jga hrs bner..hrs ikhlas,,pasrahkan semua pd Allah)

Takbir intiqaal
Untuk mengembalikan kesadaran diri orang yang shalat akan kemahabesaran Allah.

Tahiyyat awal dan akhir
Pernyataan kesucian, keberkahan, kesejahteraan, dan kebajikan adalah milik Allah semata, yang harus dipersembahkan hamba kepada Sang Khaliq, agar mendapat kesucian dalam hidup, keberkahan dalam tiap usaha, kesejahteraan dalam segala keadaan, dan kebajikan dalam kehidupan dunia-akhirat.

Isyarat mengacungkan telunjuk
Ketika syahadatdibaca untuk menegaskan akan keesaan Allah.

Shalawat bagi Muhammad Rasulullah
Pertanda cinta kepadanya untuk selalu memanggil namanya teriring doa keselamatan dan kesejahteraan baginya. Sebutan nama berulang kali tanpa kehadiran yang dipanggilnya, semakin menanamkan rindu untuk bertemu, senantiasa setia meski tak berada di hadapannya. (Subhanallah,,,So sweet rek….)

Doa pamungkas setelah shalat
Upaya memanfaatkan waktu yang mustajabuntuk memohon perlindungan kepada Allah dari azab jahannam, siksa kubur, fitnah kehidupan dari para pendusta, serta segala hal yang membawa pada dosa dan malapetaka. (hm,,,apalagi sekarang nii kemaksiatan merajalela..na’udzubullah.iia moga sobat” selalu dalam lindungan Allah swt Amiiiinnn..)

Read More…

PACARAN???  

Posted by: stilluphallah



hm,,kata PACARAN mungkin udah tak asink lgi d Telinga qta. banyak remaja saat nii yang mengartikan PACARAN dgn banyak arti yg b'mcam" aku sndri msh gag tau apa c sbnrx hakikat PACARAN ntu???apa sich manfaat dr PACARAN???knp para remaja saat nii sedang d sibukkan dengan PACARAN???? banyak sekali gaya" pacaran yg digunakan oleh kaum remaja saat nii. kenapa sich mereka memilih pacaran sebagai alat untuk mengungkapkan rasa cinta pada seseorang???? klo menurutQ sich pacaran ntu gag da manfaat nya sma skali,,,yg da hnya nyelengi dosa. gmn gag????org pacaran kn identik dg pegangan tangan,,,slg memandang,,volume ktmux kn pstii srg bgt,,banyak bohong drpd jujur,,,slg mnutup kekurangan,,kissing,,dan da jg yg sampe' ML (Making Love).. http://emoticons4u.com/evil/509.gif" border=0>na udhu billah....




trus klo kya gthu lho npa iiiahh para remaja msh sneng dg PACARAN????
toh snengx tu cm awal" jach,,,,tak banyak pacaran d akhiri dgn baik,,,yg banyak q temui mesti pacaran ntu d akhiri dgn sakit hati,,,smua kbohongn yg dah di buat t'bongkar...slg mengkhianati.
ckckckcckc...ksian!!!!
dan di islam gag da istilah PACARAN.
ta'aruf itu pun hanya untuk mengenali pasangan kita dgn alasan untuk MENIKAH.
itupun da btasan" nya!!!

CINTA yg ABADI hanya milik ALLAH. cintaku hanya untuk ALLAH SWT.

Read More…

**KaRLeB NiE,,,,**  

Posted by: stilluphallah




Lihat Kartu Ucapan Lainnya
(KapanLagi.com)




Semua Paragrap yang di sembunyikan

Read More…

ieduL FitRi  

Posted by: stilluphallah

Lebaran adalah hari yang tidak asing bagi kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Hari yang penuh suka cita, di mana kaum muslimin dibolehkan kembali makan dan minum di siang hari setelah satu bulan penuh berpuasa. Namun, jika kita tinjau perayaan lebaran (’Iedul Fitri) yang telah kita laksanakan, sudah sesuaikah apa yang kita lakukan dengan keinginan Alloh dan Rosul-Nya? Atau malah kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perintah-Nya, dengan sekedar ikut-ikutan kebanyakan manusia? Untuk mengetahui perihal ini, mari kita simak bersama bahasan berikut.
Definisi ‘Ied

Kata “Ied” menurut bahasa Arab menunjukkan sesuatu yang kembali berulang-ulang, baik dari sisi waktu atau tempatnya. Kata ini berasal dari kata “Al ‘Aud” yang berarti kembali dan berulang. Dinamakan “Al ‘Ied” karena pada hari tersebut Alloh memiliki berbagai macam kebaikan yang diberikan kembali untuk hamba-hambaNya, yaitu bolehnya makan dan minum setelah sebulan dilarang darinya, zakat fithri, penyempurnaan haji dengan thowaf, dan penyembelihan daging kurban, dan lain sebagainya. Dan terdapat kebahagiaan, kegembiraan, dan semangat baru dengan berulangnya berbagai kebaikan ini. (Ahkamul ‘Iedain, Syaikh Ali bin Hasan).

Perlu diperhatikan, saat ini telah menyebar di kalangan masyarakat, bahwa makna “Iedul Fitri” adalah kembali kepada fitroh (suci) karena dosa-dosa kita telah terhapus. Hal ini kurang tepat, baik secara tinjauan bahasa maupun istilah syar’i. Kesalahan dari sisi bahasa, apabila makna “Iedul Fitri” demikian, seharusnya namanya “Iedul Fithroh” (bukan ‘Iedul Fitri). Adapun dari sisi syar’i, terdapat hadits yang menerangkan bahwa Iedul Fitri adalah hari dimana kaum muslimin kembali berbuka puasa.

Dari Abu Huroiroh berkata: “Bahwasanya Nabi shollallohu’alaihi wa sallam telah bersabda: ‘Puasa itu adalah hari di mana kalian berpuasa, dan (’iedul) fitri adalah hari di mana kamu sekalian berbuka…’” (HR. Tirmidzi dan Abu dawud, shohih) (Majalah As Sunnah 05/I, Ustadz Abdul Hakim). Oleh karena itu, makna yang tepat dari “Iedul Fitri” adalah kembali berbuka (setelah sebelumnya berpuasa).



Tuntunan Nabi Saat Hari Raya

Perayaan ‘Iedul Fitri maupun ‘Iedul Adha merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Alloh. Dan ibadah tidak terlepas dari dua hal, yang semestinya harus ada, yaitu: (1) Ikhlas ditujukan hanya untuk Alloh semata dan (2) Sesuai dengan tuntunan Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam.

Ada beberapa hal yang dituntunkan Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam terkait dengan pelaksanaan hari raya, di antaranya:

1. Mandi Sebelum ‘Ied: Disunnahkan bersuci dengan mandi untuk hari raya karena hari itu adalah tempat berkumpulnya manusia untuk sholat. Namun, apabila hanya berwudhu saja, itu pun sah. (Ahkamul Iedain, Dr. Abdulloh At Thoyyar - edisi Indonesia). Dari Nafi’, bahwasanya Ibnu Umar mandi pada saat ‘Iedul fitri sebelum pergi ke tanah lapang untuk sholat (HR. Malik, sanadnya shohih). Berkata pula Imam Sa’id bin Al Musayyib, “Hal-hal yang disunnahkan saat Iedul Fitri (di antaranya) ada tiga: Berjalan menuju tanah lapang, makan sebelum sholat ‘Ied, dan mandi.” (Diriwayatkan oleh Al Firyabi dengan sanad shohih, Ahkamul Iedain, Syaikh Ali bin Hasan).
2. Makan di Hari Raya: Disunnahkan makan saat ‘Iedul Fitri sebelum melaksanakan sholat dan tidak makan saat ‘Iedul Adha sampai kembali dari sholat dan makan dari daging sembelihan kurbannya. Hal ini berdasarkan hadits dari Buroidah, bahwa beliau berkata: “Rosululloh dahulu tidak keluar (berangkat) pada saat Iedul Fitri sampai beliau makan dan pada Iedul Adha tidak makan sampai beliau kembali, lalu beliau makan dari sembelihan kurbannya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, sanadnya hasan). Imam Al Muhallab menjelaskan bahwa hikmah makan sebelum sholat saat ‘Iedul Fitri adalah agar tidak ada sangkaan bahwa masih ada kewajiban puasa sampai dilaksanakannya sholat ‘Iedul Fitri. Seakan-akan Rosululloh mencegah persangkaan ini. (Ahkamul Iedain, Syaikh Ali bin Hasan).
3. Memperindah (berhias) Diri pada Hari Raya: Dalam suatu hadits, dijelaskan bahwa Umar pernah menawarkan jubah sutra kepada Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam agar dipakai untuk berhias dengan baju tersebut di hari raya dan untuk menemui utusan. (HR. Bukhori dan Muslim). Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam tidak mengingkari apa yang ada dalam persepsi Umar, yaitu bahwa saat hari raya dianjurkan berhias dengan pakaian terbaik, hal ini menunjukkan tentang sunnahnya hal tersebut. (Ahkamul Iedain, Syaikh Ali bin Hasan). Perlu diingat, anjuran berhias saat hari raya ini tidak menjadikan seseorang melanggar yang diharamkan oleh Alloh, di antaranya larangan memakai pakaian sutra bagi laki-laki, emas bagi laki-laki, dan minyak wangi bagi kaum wanita.
4. Berbeda Jalan antara Pergi ke Tanah Lapang dan Pulang darinya: Disunnahkan mengambil jalan yang berbeda tatkala berangkat dan pulang, berdasarkan hadits dari Jabir, beliau berkata, “Rosululloh membedakan jalan (saat berangkat dan pulang) saat iedul fitri.” (HR. Al Bukhori). Hikmahnya sangat banyak sekali di antaranya, agar dapat memberi salam pada orang yang ditemui di jalan, dapat membantu memenuhi kebutuhan orang yang ditemui di jalan, dan agar syiar-syiar Islam tampak di masyarakat. (Ahkamul Iedain, Syaikh Ali bin Hasan). Disunnahkan pula bertakbir saat berjalan menuju tanah lapang, karena sesungguhnya Nabi apabila berangkat saat Iedul Fitri, beliau bertakbir hingga ke tanah lapang, dan sampai dilaksanakan sholat, jika telah selesai sholat, beliau berhenti bertakbir. (HR. Ibnu Abi Syaibah dengan sanad yang shohih).

Diperbolehkan saling mengucapkan selamat tatkala ‘Iedul Fitri dengan “taqobbalalloohu minnaa wa minkum” (Semoga Alloh menerima amal kita dan amal kalian) atau dengan “a’aadahulloohu ‘alainaa wa ‘alaika bil khoiroot war rohmah” (Semoga Alloh membalasnya bagi kita dan kalian dengan kebaikan dan rahmat) sebagaimana diriwayatkan dari beberapa sahabat. (Ahkamul Iedain, Dr. Abdulloh At Thoyyar - edisi Indonesia).

Jika Terkumpul Hari Jum’at dan Hari Raya Dalam Satu Hari

Jika hari raya dan hari Jumat berbarengan dalam satu hari, gugurlah kewajiban sholat Jum’at bagi orang yang telah melaksanakan sholat ‘Ied, namun bagi Imam hendaknya tetap mengerjakan sholat Jum’at agar dapat dihadiri oleh orang yang ingin menghadirinya dan orang yang belum sholat ‘Ied. Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh berkata, “Diperbolehkan bagi mereka (kaum muslimin), jika ‘ied jatuh pada hari Jum’at untuk mencukupkan diri dengan sholat ‘ied saja dan tidak menghadiri sholat Jumat.” (Ahkamul Iedain, Dr. Abdulloh At Thoyyar - edisi Indonesia).

Hal-Hal yang Terkait Sholat Ied Secara Ringkas

Karena terbatasnya jumlah halaman, berikut kami ringkaskan hal-hal yang terkait dengan sholat ‘Ied, di antaranya:

1. Dasar disyari’atkannya: QS. Al Kautsar ayat 2, dan hadits dari Ibnu Abbas, beliau berkata, “Aku ikut melaksanakan sholat ‘Ied bersama Rosululloh, Abu Bakar dan Umar, mereka mengerjakan sholat ‘Ied sebelum khutbah.” (HR. Buhori dan Muslim)
2. Hukum sholat ‘Ied: Fardhu ‘Ain, menurut pendapat terkuat.
3. Waktu sholat ‘Ied: Antara terbit matahari setinggi tombak sampai tergelincirnya matahari (waktu Dhuha), menurut kebanyakan ulama.
4. Tempat dilaksanakannya: Disunnahkan di tanah lapang di luar perkampungan (berdasarkan perbuatan Nabi), jika terdapat udzur dibolehkan di masjid (berdasarkan perbuatan Ali bin Abi Tholib).
5. Tata cara sholat ‘Ied: Dua roka’at berjama’ah, dengan tujuh takbir di roka’at pertama (selain takbirotul ihrom) dan lima takbir di roka’at kedua (selain takbir intiqol -takbir berpindah dari rukun yang satu ke rukun yang lain).
6. Adzan dan iqomah pada sholat ‘Ied: Tidak ada adzan dan iqomah, atau seruan apapun sebelum dilaksanakan sholat karena tidak adanya dalil untuk hal tersebut.
7. Khutbah pada sholat ‘Ied: Satu kali khutbah tanpa diselingi dengan duduk, menurut pendapat yang terkuat.
8. Qodho’ sholat ‘Ied jika terluput: Tidak perlu meng-qodho’, menurut pendapat yang terkuat.

Kemungkaran yang Biasa Dilakukan Tatkala ‘Iedul Fitri

1. Tasyabbuh (meniru-niru) orang-orang kafir dalam pakaian dan mendengarkan musik/nyanyian (kecuali rebana yang dimainkan oleh wanita yang masih kecil). Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang meniru-niru suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (HR. Ahmad, sanadnya hasan) dan sabda Nabi yang lain, “Akan datang sekelompok orang dari umatku yang menghalalkan (padahal hukumnya haram) perzinaan, pakaian sutra bagi laki-laki, khomr (sesuatu yang memabukkan), dan alat musik…” (HR. Al Bukhori secara mu’allaq dan Imam Nawawi berkata bahwa hadits ini shohih dan bersambung sesuai syarat shohih). Dan Ibnu Mas’ud rodhiyallohu ‘anhu mengatakan bahwa yang dimaksud ‘Lahwal Hadits’ (perkataan yang tidak bermanfaat) dalam surat Luqman ayat 6 adalah Al Ghinaa‘ (nyanyian).
2. Tabarruj-nya (memamerkan kecantikan) wanita, dan keluarnya mereka dari rumahnya tanpa keperluan yang dibenarkan syariat agama. Hal tersebut diharamkan di dalam syari’at ini, di mana Alloh berfirman, “Dan hendaklah kamu (wanita muslimah) tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyyah yang dahulu, dan dirikanlah sholat serta tunaikanlah…” (QS. Al Ahzab: 33). Dalam suatu hadits disebutkan bahwa ada dua golongan dari ahli neraka yang tidak pernah dilihat oleh Nabi: “….salah satu di antaranya adalah wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang (tidak menutup seluruh tubuhnya, atau berpakaian namun tipis, atau berpakaian ketat) yang melenggak-lenggokkan kepala. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium bau surga.” (HR. Muslim)
3. Berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahrom. Fenomena ini merupakan musibah yang sudah sangat merata. Tidak ada yang selamat dari musibah ini kecuali yang dirohmati Alloh. Padahal perbuatan ini adalah haram berdasarkan sabda Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam, “Sungguh, seandainya kepala kalian ditusuk dengan jarum dari besi, lebih baik daripada dia menyentuh wanita yang tidak halal dia sentuh.” (lihat Silsilah Al Ahadits As Shohihah 226) (Ahkamul Iedain, Syaikh Ali bin Hasan).
4. Mengkhususkan ziarah kubur pada hari raya ‘Ied. Tidak terdapat satu dalil pun yang menunjukkan perintah Alloh ataupun tuntunan Nabi untuk ziarah ke kubur pada saat ‘Iedul Fitri. Ziarah kubur memang termasuk ibadah yang disyariatkan, namun, pengkhususan waktu untuk ziarah saat ‘Iedul Fitri membutuhkan dalil. Jika tidak terdapat dalil, perbuatan tersebut bukan tuntunan Nabi dan tidak boleh dilaksanakan. Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang beramal suatu amalan (untuk tujuan ibadah) di mana tidak termasuk dalam urusan kami, maka amalnya tersebut tertolak (tidak akan diterima).” (HR. Muslim)
5. Begadang saat malam ‘Iedul Fitri. Banyak di antara kaum muslimin yang menghidupkan malam ‘Ied dengan takbir via mikrofon. Hal ini sangat mengganggu kaum muslimin yang hendak beristirahat. Hukum mengganggu orang lain adalah haram. Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam bersabda, “Muslim (yang baik) adalah yang tidak mengganggu muslim lainnya dengan lisan dan tangannya.” (HR. Muslim). Sehingga jika memang hendak bertakbir, hendaknya tidak dengan suara yang keras. Ada lagi di antara kaum muslimin yang menjadikan malam ‘Ied untuk begadang dengan bermain catur, kartu atau sekedar ngobrol tanpa tujuan. Akibatnya, tatkala pagi datang, kebanyakan dari mereka sulit menjalankan sholat subuh secara berjamaah. Bahkan ada yang sampai ogah-ogahan menjalankan sholat ‘Ied

Read More…